Senin, 28 Maret 2011

Materi 4

MATERI III
MANUSIA DAN PERMASALAHANNYA

A.  Manusia Sosial
Menurut Soejarno Soekanto masalah social adalah suatu tidaksesuaian antara unsure-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok social. Masalah social muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang menjadi sumber masalah social yaitu seperti proses social dan bencana alam.
Suatu masalah dikatakan masalah social apabila bersangkutan dengan hubungan antar manusia dan mengganggu keutuhan bermasyarakat. Semua orang pasti setuju bahwa penyalahgunaan obat-obat psikotropika, sex bebas, bunuh diri, dan perceraian merupakan masalah social. Pada dasarnya, masalah social menyangkut nilai-nilai social dan moral.
Masalah social dapat dikategorikan dalam 4 (empat) jenis factor, yakni  antara lain :
1.  Factor Ekonomi : Kemiskinan, peangangguran, dll.
2.  Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3.  Faktor biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dll.
4.  Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat, dll.
       Dalam menentukan apakah suatu masalah merupakan masalah social atau bukan, sosiologi menggunakan beberapa pokok permasalahan, yakni sebagai berikut :
1.  Kriteria utama suatu masalah social yaitu tidak adanya kesesusaian antar ukuran dan nilai social dengan kenyataan serta tindakan social.
2.  Sumber-sumber social, masalah social.
3.  Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah social atau bukan.
4.  Manifest social problems dan latent social problems
       Blumer (1971) dan Thompson (1988) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan masalah social adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak pada sebagian besar anggota masyarakat dan kondisi itu dapat diharapkan diatasi melalui kegiatan bersama. Entitas tersebut dapat merupakan pembicaraan umum atau menjadi topic ulasan di media massa. Jadi, yang memutuskan bahwa sesuatu itu merupakan masalah social atau bukan, adalah masyarakat yang kemudian disosialisasikan melalui suatu entitas.
       Untukmemudahkan mengamati masalah-masalah social, stark (1975) membagi masalah social menjadi tiga macam yaitu :
1.  Konflik dan kesenjangan, seperti ; kemiskinan, kesenjangan, konflik antar kelompok, pelecehan seksual dan masalah lingkungan.
2.  Prilaku menyimpang, seperti : kecanduan obat terlarang, gangguan mental, kejahatan, kenakalan remaja dan kekerasan pergaulan.
3.  Perkembangan manusia, seperti : masalah keluarga, usia lanjut, kependudukan, dan kesehatan seksual.
       Salah satu penyebab utama timbulnya masalah social adalah pemenuhan akan kebutuhan hidup (etzioni).
       Artinya jika seseorang anggota masyarakat gagal memenuhi kebutuhan hidupnya maka ia akan cenderung melakukan tindak kejahatan dan kekerasan. Dan jika hal ini berlangsunng lebih massif maka akan menyebabkan dampak yang sangat merusak, seperti kerusuhan social.
       Beberapa masalah social penting kepincangan-kepincangan mana yang dianggap sebagai masalah social oleh masyarakat tergantung dari system nilai social masyarakat tersebut. Akan tetapi ada beberapa persoalan yang dihadapi oleh masyarakat-masyarakat pada umumnya sama yaitu misalnya :
1.  Kemiskinan
Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
2.  Kejahatan
Sosiaolog berp[endapat bahwa kejahatan disebabkan karena kondisi-kondisi dan proses-proses social yang sama, yang menghasilkan prilaku-prilaku social lainnya. Tinggi rendahnya angka kejahatan berhubungan erat dengan bentuk-bentuk dan organisasi social dimana kejahatan tersebut terjadi.
3.  Disorganisasi Keluarga
Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit, karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewjiban yang sesuai dengan peranan sosialnya. Secara sosiologis, bentuk-bentuk disorganisasi antara lain :
a.   Unit kerja yang tidak lengkap karena hubungan di luar perkawinan. Karena ayah (biologis) gagal dalam mengisi peranan sosialnya dan demikian juga halnya dengan keluarga pihak ayah maupun ibu.
b.  Disorganisasi keluarga karena putusnya perkawinan karena perceraian, perpisahan meja dan tempat tidur dan seterusnya.
c.   Adanya kekuranngan dalam keluarga tersebut, yaitu dalam hal komunikasi.
d.  Krisis keluarga, oleh salah satu yang bertindak sebagai kepala keluarga di luar kemampuan sendiri meninggalkan rumah tangga, meninggal dunia, dihukum atau karena peperangan.
e.   Krisis keluarga yang disebabkan oleh factor intern, misalnya karena terganggu keseimbangan jiwa salah seorang anggota keluarga.
4.  Masalah Generasi Muda dalam Masyarakat Modern
Masalah generasi muda pada ummumnya ditandai oleh dua cirri yang berlawanan, yakni keinginan untuk melawan (misalnya dalam bentuk redikalisme, delinkuensi dan sebagainya) dan sikap apatis. Sikap melawan mungkin disertai dengan rasa takut bahwa masyarakat akn hancur karena perbuatan-perbuatan menyimpang. Sedangkan sikap apatis biasanya disertai dengan rasa kecewa terhadap masyarakat.
5.  Peperangan
Peperangan mungkin merupakan masalah social paling sulit dipecahkan sepanjang sejarah kehidupan manusia. Sehingga memerlukan kerjasama internasional yang hingga kini belum berkembang dengan baik. Perkembangan tekhnologi yang pesat semakin memoderilisasikan cara-cara berperang dan menyebabkan pula kerusakan-kerusakan yang lebih hebat ketimbang masa lampau.
6.  Pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat
a.   Pelacuran
Sebab terjadinya pelacuran haruslah dilihat pada factor endogen, yaitu nafsu kelamin yang besar, sifat malas, dan keinginan yang besar untuk hidup mewah.
b.  Delinkuensi anak-anak
Delinkuensi anak-anak yang terkenal di Indonesa adalah masalah cross boys dan cross girl yang merupakan sebutan bagi anak-anak muda yang tergabung dalam suatu ikatan / organisasi formal atau semi formal dan mempunyai tingkah laku yang kurang/ tidak disukai oleh masyarakat pada umumnya.
c.   Alkoholisme
Masalah alkoholisme dan pemabuk pada kebanyakan masyarakat pada umumnya tidak berkisar pada apakah alcohol boleh atau dilarang digunakan. Persoalan pokoknnya adalah siapa yang boleh menggunakan, dimana, bilamana dan dalam kondisi yang bagaimana. Umumnya orang awam berpendapat bahwa alcohol merupakan suatu system syaraf. Akibatnya, seorang pemabuk semakin kurang kemampuannya untuk mengendalikan diri.
d.  Homoseksualitas
Homoseksualitas adalah seseorang yang cenderung mengutamakan orang yang sejenis kelaminnya sebagai mitra seksual. Homoseksual merupakan sikap atua tindakan pola perilaku para homoseksual. Pria yang melakukan prilaku tindak demikian disebut homoseksual, sedangkan lesbian merupakan sebutan bagi wanita yang berbuat demikian. Homoseksual dapat digolongkan menjadi tiga  golongan, yaitu :
a)   Golongan yang secara aktif mencari mitra kencan di tempat-tempat tertentu, seperti bar-bar homoseksual.
b)   Golongan pasif artinya yang menunggu
c)   Golongan situasional yang mungkin bersikap pasif atau melakukan tindakan-tindakan tertentu.
7.  Masalah kependudukan
Penduduk suatu Negara, pada hakikatnya merupakan sumber yang sangat penting bagi pembangunan, sebab penduduk merupakan subyek serta obyek pembangunan. Salah satu tanggungjawab utama Negara adalah meningkatkan kesejahteraan penduduk serta mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap gangguan kesejahteraan.


       Di Indonesia gangguan tersebut menimbulkan masalah yaitu :
a)   Bagaimana menyebarkan penduduk, sehingga tercipta kepadatan penduduk yang serasi untuk seluruh Indonesia.
b)   Bagaimana mengusahakan penurunan angka kelahiran, sehingga perkembangan kependudukan dapat diawasi dengan seksama.
8.  Masalah Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup biasanya dibedakan dalam kategori-kategori sebagai berikut :
a)   Lingkungan fisik, yaitu semua benda mati yang ada disekeliling manusia.
b)   Lingkungan biologis, yaitu : segala sesuatu di sekeliling manusia yang berupa organism yang hidup (disamping manusia itu sendiri)
c)   Lingkungan social, yang terdiri dari orang-orang baik individual maupun kelompok yang berada disekitar manusia.

Senin, 14 Maret 2011

Materi 2 Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

Tujuan Pembelajaran:
diharapkan agar mahasiswa menyadari posisinya sebagai individu dan makhluk sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam setiap catatan kehidupan berkelompok dan dalam setiap struktur dan sistem sosial yang ada.

Setelah melaksanakan pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa mampu:
  1. Menganalisa hakikat manusia sebagai individu dan makhluk sosial
  2. Merinci kepentingannya sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
  3. Mengemukakan peranan manusia sebagai makhluk individu dan sosial
  4. Menunjukkan interaksi sosial yang terjadi di masyarakat
  5. Mencari jalan keluar atas dilema kepentingan diri dan masyarakat
  1. Manusia Sebagai makhluk individu
Individu berasal dari kata in devided. Dalam bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan.
Dalam bahasa latin individu berasal dati kata individium yang berarti yang tak terbagi., jadi merupakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas. Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga.
  • Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya.
PERSONALITY (KEPRIBADIAN)
WHAT IS PERSONALITY...???
Adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa dan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu.
atau
ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas.

Pola Kelakuan
Manusia dan binatang berbeda, karena:
  • manusia tidak hanya ditentukan oleh sistem organik biologik saja(akal dan jiwa)
  • binatang hanya ditentukan oleh sistem organik biologik saja.
UNSUR-UNSUR PERSONALITY
  1. PENGETAHUAN: Persepsi,Apersepsi, Pengamatan, Konsep, Fantasi
  2. PERASAAN
  3. DRIVE (DORONGAN)
PENGETAHUAN
Segala sesuatu yang yang kita krtahui sebagai hasil penggunaan panca indra (unsur-unsur akal yang mengisi alam jiwa)

PERSEPSI
seluruh proses akal manusia yang sadar
APERSEPSI
diolah oleh akal fikir, digabung dengan penggambaran lama lalu diproyeksikan sebagai penggambaran baru dengan pengertian baru.
PENGAMATAN
Pemusatan akal yang lebih intensif
KONSEP
Kemampuan manusia untuk membentuk suatu penggambaran yang abstrak yang dalam kenyataannya belum ada
FANTASI
Penggambaran yang tidak realistik

PERASAAN
Persepsi-persepsi dapat menimbulkan dalam kesadaran manusia perasaan positif dan negatif. diakibatkan dari adanya unsur penilaian yang menjadikan + dan -
PERASAAN ADALAH SUATU KEADAAN DALAM KESADARAN MANUSIA YANG KARENA PENGARUH PENGETAHUANNYA DINILAINYA SEBAGAI KEADAAN POSITIF ATAU NEGATIF

DRIVE (DORONGAN)
Dorongan untuk mempertahankan hidup
Sex
Mencari makan
Berinteraksi
Meniru
Berbakti
Keindahan

      2.  Manusia Sebagai Makhluk Sosial

   Manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lainnya.Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat.

Manusia dikaitkan sebagai makhluk sosial karena beberapa alasan, yaitu:
  1. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial
  2. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
  3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
  4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia
  5. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian.
PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL
Sebagai makhluk individu, manusia memiliki harkat dan martabat yang mulia. Dalam berbagai kelompok sosial ini, manusia membutuhkan norma-norma pengaturannya dalam dimensi sosial muncul kewajiban dasar manusia. Kewajiban dasar manusia adalah menghargai hak dasar orang lain serta mentaati norma-norma yang yang berlaku dimasyarakatnya.

Senin, 07 Maret 2011

Materi 1

MATERI 1


Pokok-pokok substansi Kajian ISBD mencangkup bahasan sebagai berikut:
• Pendahuluan
• Pengertian ilmu sosial dan ilmu budaya
• Konsep general education
• Konsep pendidikan umum di Indonesia
• Hakekat dan Ruang lingkup MBB ISBD
• Visi, misi, dan tujuan MBB ISBD
• Manusia sebagai makhluk individu, social, budaya, ekonomi, politik, hukum dan psikologi
• Masalah sosial
• Stratifikasi social
• Kepribadian (personality)
• Modernisasi, globalisasi, dan universalisme
• Manusia dan cinta kasih
• Manusia dan keadilan
• Manusia dan penderitaan
• Manusia dan peradaban
• Manusia dan pandangan hidup (world view)
• Manusia sains dan Tekhnologi
• Manusia dan lingkungan



Pengertian Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya
Apakah :
1. Ilmu (Science)
2. Pengetahuan (knowledge)
3. Beliefs ?

Sumber dari semu ilmu pengetahuan adalah filsafat (philosophia).

Dari filsafat lahir tiga cabang ilmu pengetahuan

1. Natural Science (ilmi-ilmu alam meliputi : fisika, kimia, biologi, dll.)
2. Social Sciences (ilmu-ilmu social meliputi : sejarah, politik, ekonomi dll.)
3. Humanities (ilmu-ilmu budaya meliputi : bahasa, agama, kesenian dll.)

Ilmu social dinamakan demikian karena ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagai objek yang dipelajarinya

Objek social science adalah manusia sedangkan untuk membedakan antara ilmu-ilmu social adalah focus of interest (pusat perhatian)


Misalnya:
Ilmu ekonomi yang menjadi pusat yang dipelajarinya adalah usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan materilnya dari bahan-bahan yang terbatas ketersedianya.
Ilmu politik pusat perhatianya mengenai kekuasaan manusia dst.

Ilmu budaya
Adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling mendasar dalam kehidupan manusia sebagai makhluk berbudaya(homohumanus).

Dan masalah-masalah yang menyertainya, sering disebut sebagai humanities yang merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang konsep-konsep yang dapat digunakan untuk masalah-masalah manusia dan kebudayaan.


DALAM UU NO. 20 TAHUN 2003


Fungsi dari pendidikan nasional : adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mecerdaskan kehidupan bangsa.

Tujuan dari Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

• Dalam penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskrimatif, menjungjung tinggi HAM, nilai keagamaan, nilai cultural, dan kemajuan bangsa ebagai suatu kesatuan yang sistemik dengan system terbuka dan multi makna, suatu proses pembudayaan pesrta didik yang berlangsung sepanjang hayat dengan memberi keteladan, membangun kemauan,mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
• Tanggung jawab pendidikan masa depan tidak hanya meneruskan nilai-nilai, mentransfer iptek semata tetapi juga melahirkan warganegara berkesadaran tinggi tentang bangsa dan kemanusiaan.
Namun
Juga mempersiapkan tenaga kerja professional, kompetitif, produktif dalam konteks kehidupan yang dinamis. Serta mengubah system berpikir, sikap hidup dan prilaku berkarya individu maupun kelompok dalam rangkamemprakarsai perubahan social dan mendorong perubahan kea rah kemajuan, adil dan bebas.
MENGAPA KEADAAN SEPERTI SEKARANG INI ????
Kondisis masyarakat Indonesia saat ini.
Kondisi pendidikan saat ini.

Untuk mengantisipasi dampak negative kemjuan iptk dan lajunya arus globalisasi yang cepat, perlu menyadari untuk segera membekali peserta didik dengan kemampuan dasar diantaranya nilai-nilai kemandirian. Secara filosofis kemampuan tersebut berupa kemampuan dalam memahami, memaknai dan mengamalkan nilai-nilai esensial yang ada pada dirinya baik sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat, Warga Negara maupun sebagi bagian dari alam.

Abad 20 di Amerika dan Eropa, hasil analisis mereka berkesimpulan bahwa system pendidikan modern yang skuler telah menghasilkan para saintis dan teknokrat yang handal tapi tidak melahirkan para lulusan yang memiliki integritas kepribadian yang matang.

Laporan lima puluh tahunan dari Nation Society for the study of education tahun 1958, program studi general education di Amerika, dilator belakangi oleh empat hal, yaitu:
1. Sebagai reaksi masyarakat terhadap spesialisasi keilmuan yang berlebihan, dimana para spesialisasi keilmuan yang berlebihan, dimana para spesialis telah mendewakan hasil-hasil temuan yang menakjubkan, sementara meraka lupa pada nilai-nilai esensial kemanusiaannya.
2. Sebagai reaksi terhadap kepincngan pengusaan minat-minat khusus dengan perolehan peradaban yang lebih luas.
3. Sebagai reaksi terhadap pengkotak-kotakan kurikulum dan pecahnya pengalaman belajar siswa.
4. Sebagai reaksi terhadap formalisme dalam pendidikan liberal.

sumber bacaan : Dr. Syahdin, dalam pelatihan dosen ISBD Kopertis wilayah IV (2007)

KONSEP PENDIDIKAN UMUM
(General Education)
PENDIDIKAN YANG BERKENAAN DENGAN PENGEMBANGAN KESELURUHAN KEPRIBADIAN SESEORANG DALAM KAITANYA DENGAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUPNYA

PROGRAM PENDIDIKAN YANG MEMBINA DAN MENGEMBANGKAN SELURUH ASPEK KEPRIBADIAN SISWA DAN MAHASISWA
PENDIDIKAN UMUM:
Merupakan pendidikan yang komprehensif, yaitu mendidik kepala, hati dan tangan (sasaran yang disentuh : rasi, rasa dan tingkah laku)
Philip H. Phenix (1963:8) merumuskan Tujuan Pendidikan Umum :
A complete person should be skiled in the use of speech, symbol and gesture, factually well informed, capale of creating and apresiating life in relation to self and other, able to make wise decition and to judge between rightand wrong and possed of an integral out look

Artinya manusia yang memiliki kemampuan dalam mengunakan kata-kata,symbol, isyarat, dapat menerima informasi factual, dapat melakukan dan mengapresiasi objek-objek seni, memiliki kemampuan dan disiplin hidup dalam hubungan dengan dirinya maupun orang lain, cakap dalam mengambil keputusan yang bijaksan, dapat mempertimbangkan antara yang benar dan yang salah serta memiliki pandangan yang integral.

YANG MELATARBELAKANGI LAHIRNYA GENERAL EDUCATION

REAKSI TERHADAP KECENDERUNGAN MASYARAKAT MODERN YANG MENDEWAKAN PRODUK TEKHNOLOGI DAN CENDERUNG MENGABAIKAN NILAI-NILAI KEMANUSIAAN
SEBAGAI AKIBAT DARI PRODUK SISTEM PENDIDIKAN MODERN YANG SEKULAR
Yaitu:
Pendidikan yang mementingkan pengembangan spesialisasi, sementara pengembangan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal nyaris terabaikan.

SEHARUSNYA
Menurut Philip H. Phenix (1964:6), enam pola makna esensial bagi segenap mahasiswa:
1. Makna symbolics, yaitu Kemampuan berbahasa dan berhitung.
2. Makna empirics, yaitu kemampuan untukmemaknai benda-benda melalui proses penjelajahan dan penyelidikan empiris.
3. Makna esthetics, yaitu kemampuan memaknai keindahan seni dan fenomena alam.
4. Makna ethics, yaitu kemampuan memaknai baik dan buruk
5. Makna synoetics, yaitu Kemampuan berpikir logis, rasional sehingga dapat memaknai benar dan salah.
6. Makna synoptics, yaitu kemampuan untuk beragama atau berfilsafat
Keenam pola makna di atas dikemas dalam bentuk General Education(Pendidikan Umum)

BAGAIMANA GENERAL EDUCATION DI INDONESIA?
General Education / Pendidikan Umum yang ada di Amerika telah dikolaborasikan oleh para ahli pendidikan di Indonesia menjadi studi/mata kuliah yang dulu disebut MKDU
MKDU di bagi menjadi dua kelompok yaitu :
MPK(-mata kuliah Pengembangan Kepribadianyang meliputi :
Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewirausahaan Nasional)
Dan kelompok mata kuliah MBB (mata kuliah berkehidupan bermasyarakat yang meliputi mata kuliah ISD,IBD, dan IAD) dan IBD dan ISD melebur menjadi mata kuliah ISBD.

PEMETAAN ASPEK PEMBELAJARAN DALAM KELOMPOK MATA KULIAH:
MPK, MKK(KEAHLIAN dan KEILMUAN)(LEARNING TO KNOW)
MKB (KEAHLIAN BERKARYA)(LEARNING TO DO)
MPB(PERILAKU BERKARYA)(LEARNING TO BE)
MBB(BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT)(LEARNING TO LIVE TOGETHER)
MPK(MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN)
PENGHAYATAN NILAI & KEPRIBADIAN (LEARNING TO BE MORALLY)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, berkpribadian mantap dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
(agama ISBD Pancasila)

VISI, MISI, DAN KOMPETENSI KELOMPOK MATA KULIAH MBB
(berkehidupan bermasyarakat(learning to live together))

VISI dari MBB
1. Menjadi sumber nilai, moral, estetika, etika,dan panduan bagi penyelenggaraan pendidikan dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan kemampuan pemahaman serta penguasaan tentang:
2. Keanekaragaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk social di dalam kehidupan bermasyarakat dengan berpedoman kepada kebudayaan melalui pranata pendidikan.
3. Tanggung jawab manusia terhadap sumber daya alam dan lingkungannya dalam berkehidupan bermasyarakat baik nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahlianya.

MISI MBB
Adalah memberikan landasan pengetahuan dan wawasan luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bakat hidup bermasyarakat selaku individu, makhluk social yang beradab, bertanggung jawab terhadap sumber daya alam dan lingkungannya.

KOMPETENSI MBB
1. Kompetensi MBB yang dituju ialah agar mahasiswa menguasaikemampuan berpikir rasional, berwawasan luas, berjiwa besar sebagi manusia intelektual beradab dan bermartabat yang bertanggung jawab terhadap:
2. Terwujudnya estetika, etika dan moral atau nilai-nilai budaya bagi keteraturan, kebersamaan dan kesejahteraan hidup bermasyarakat
3. Terpeliharanya sumber daya alam dan linkungannya.

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

• PENGERTIAN ISBD
ISBD sebagai integrasi ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan social dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehingga mampu mengkaji masalah-masalah soaial kemanusiaan dan buaya
• Selanjutnya mahasiswa peka, tangkap, kritis, serta berempati atas solusi pemecahan masalah social and budaya secara arif.
• (Pengembangan karakter manusia)
• ISbd sebagai kajian masalah social, kemanusiaan dan budya sekaligus pula memberi dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu social yang berintegrasi.
• ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhuk social yang berbudaya, dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya.

Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) adalah salah satu mata kuliah umum termasuk pada kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat(MBB).

ISBD merupakan mata kuliah dasar mengenai pengembangan kepribadian dan wawasan social budaya mahasiswa dalam menanggapi dan memecahkan masalah social budaya dan kemasyarakatan yang timbul pada masyarakat.

Usaha Pendidikan dalam Menelaah Masalah Sosial dengan Menggunakan Fakta, Konsep dan Teori-teori yang diperoleh dan dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social.

FUNGSI ISBD

Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala social kebudayaan agar daya tangkap, persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan social budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungannya menjadi lebih besar.

VISI ISBD
Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keagamaan dan kesedrajatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.

MISI ISBD
Memberikan landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesedrajatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan makhluk social yang beradab serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungannya.

KOMPETENSI ISBD

Menjadi ilmuwan dan professional yang berpikir kritis, sistemik, dan ilmiah, berwawasan luas, etis, estetis serta memiliki apresiasi, kepekaan dan empati social, bersikap demokratis, berkeadaban serta ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah social budaya secara arif.

TUJUAN ISBD
1. Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesedrajatan manusia sebagai individu dan makhluk social dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif dalam memahamikeragaman dan kesedrajatan manusia dengan landasan nilai estetika,etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan terhadap mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosialyang beradab dalam mempraktikan pengetahuan akademik dan keahliannya.

MENGAPA ISBD PERLU DI AJARKAN DI PERGURUAN TINGGI ???
ADA 4 LANDASAN YANG DITERAPKAN DI PERGURUAN TINGGI
1. LANDASAN HISTORIS
2. LANDASAN FILOSOFIS
3. LANDASAN YUDIRIS FORMAL
4. LANDASAN PEDAGOGIS

LANDASAN HISTORIS
• NENEK MOYANG KITA ORANG BERAGAMA TERBUKTI DENGAN PENINGGALAN SEJARAHNYA.
• MEMILIKI WARISAN BUDAYA DAN PERADABAN TINGGI
• BANGSA INDONESIA DIKENAL SEBAGAI BANGSA YANG RAMAH, CINTA DAMAI, TOLERAN< BERGOTONG

LANDASAN FILOSOFIS
• BANGSA INDONESIA MEMILIKI FILSAFAH
• HIDUP PANCASILA
• Ketuhanan YME
• Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
• Persatuan Indonesia
• Kerakyatan yang Dipimpin OLeh HikmaH Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
• Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

LANDASAN YUDIRIS FORMAL
1. UUD 45 Pasal 30, 31
2. UU No. 20 TH 2003 ttg SISDIKNAS
3. Kep.Mendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002 ttg Kurikulum Inti
4. KEP.Dirjen Dikti. No. 30/DIKTI/Kep/2003 ttg Rambu-Rambu Pelak MPK di PT
5. Surat Edaran Dirjen Dikti: No. 1058/D/T/2003 ttg PelakKep Dirjen Dikti No 30
6. KEP. Dirjen Dikti:No 29/DIKTI/Kep?2004 ttg Pengangkatan Tim Pembina Kel MPK dan MBB

LANDASAN PEDAGOGIS
Tujuan Pendidikan
• Mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya
• Mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya diperukan suatu proses secara terencana, terus menerus secara berkesinambungan,(disebut proses pendidikan)
• Kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat perlu adanya pewarisan pengetahuan, nilai religi, dan social budaya
• Dalam pergaulan global perlu mempertahankan jati diri sebagai bangsa yang beragama, berdaulat dan bermartabat.

LATAR BELAKANG DI AJARKANNYA ISBD
Agar Tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi:

Kemampuan Personal : dimana para tenaga ahli memilikipengetahuan sehingga mampu menunjukan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagaman, kemasyarakatan dan kenegaraan serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

Kemampuan Akademis : Kemampuan untuk berkomunikasi secara Ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, analitis, memilikikemampuan konsepsional,untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternative pemecahan.

Kemampuan Profesional : Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan, para ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrerampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.

tugas 2